Wednesday, November 28, 2012

EKONOMI PARIWISATA


Ekonomi Pariwisata (Bali and global tourism)
Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap :

a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
           
Manfaatnya yaitu negara yang maju dapat membuat objek wisata dengan konsep seperti Club Med tetapi dibuat dengan lebih mudah, harga yang reasonable, pelayanan yang lebih baik dan stadarisasi yang tinggi. Seperti pendidikan dan pelatihan terhadap pekerja di objek wisata tersebut diberi pendidikan dan pengetahuan yang baik untuk memberi kesan profesional terhadap perusahaan yang mengelola objek wisata serta memberdayakan masyarakat sekitar agar dapat membantu perekonomian di daerah tersebut.

Masalah yang ditimbulkan adalah sulitnya mengambil konsumen dari Club Med untuk pindah ke objek wisata yang akan dibangun karena pengelolaan Club Med yang baik, mempunyai segmentasi pasar yang luas dan mempunyai strategi yang cerdik untuk pengembangan bisnisnya serta telah berkiprah sekian tahun sehingga sudah mendarah daging brand tersebut di msayarakat.

b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang

Manfaatnya untuk negara dengan perekonomian yang sedang berkembang adalah dapat membangun kerjasama yang baik dengan pihak Club Med, penanaman saham pada perusahaan Club Med,  jika Club Med sedang dibangun di negara tersebut dapat dibuat beberapa kebijakan yang bisa menguntungkan negara maupun pembagian pendapatan dari hasil kunjungan di club Med dan kembali lagi dengan adanya club med di negara berkembang dapat membuat negara tersebut lebih dikenal dari sebelumnya.

Masalahnya adalah Club Med yang kita ketahui adalah perusahaan besar yang kuat dalam hal brand, dapat melakukan monopoli terhadap daerah yang mencakup kawasan wisata Club Med, adanya kebocoran devisa negara karena yang mengelola Club Med yaitu karyawannya sendiri, dan sebenarnya kebocoran devisa pun bisa timbul karena adanya penggunaan fasilitas atau produk luar, karena berapa persen keuntungan dari prosuk luar itu akan masuk ke kas negara produk itu berasal.

Monday, November 12, 2012

EKONOMI PARIWISATA


PERTANYAAN

1.Apa saja komponen-komponen Neraca Pembayaran ?

2.Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara ?

3.Apa saran anda mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan ?

4.Carilah masing-masing sebuah contoh dari Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, lalu buatlah pendapat atas neraca-neraca tersebut ?


JAWABAN

1. Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca perdagangan) dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca transaksi berjalan (current account) dan neraca modal.

1. Neraca Barang (Neraca Perdagangan)
Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan (current account). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi transaksi barang. Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk barang-barang yang bisa dilihat secara fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).


2. Neraca Jasa
Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

3. Neraca modal
Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa investasi modal dan emas. Neraca modal (capital account) termasuk transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek dan transaksi jangka panjang.

4. Lalu Lintas Moneter
Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut accomodating transaction sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut dengan autonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta transaksi satu arah.

5. Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran
Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan.


2. akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara antara lain adalah :

·         Pariwisata menurunkan defisit yang dialami negara.
·         Pariwisata menurunkan surplus pembayaran negara.
·         Pariwisata menambah jumlah surplus neraca pembayaran negara.
·         Pariwisata menambah defisit yang dialami negara.


3. Menurut saya tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit wisatawan disuatu negara adalah dengan cara memberikan informasi yang jelas kepada pengunjung tentang daerah tujuan wisata  tersebut dan juga dapat mempromosikan daerah tersebut bisa melalui internet,brosure,televisi,radio,koran,majalah dan yang pasti daerah tujuan wisata tersebut harus dikembangkan dan ada juga dukungan dari pemerintah setempat.selain itu juga untuk menguranginya bisa dengan cara pemerintah harus menurunkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke luar negeri


4. Carilah masing-masing sebuah contoh dari Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, lalu buatlah pendapat atas neraca-neraca tersebut ?

Apabila dilihat dari neraca pembayaran di atas, neraca pembayaran pada Kuartal III 2011 mengalami defisit US$ 4 miliar, turun tajam dibanding kuartal II yang surplus sebesar US$ 11,9 miliar. Defisit tersebut terjadi karena turunnya surplus transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial. Sementara itu, defisisit neraca jasa, dimana di dalamnya terdapat sektor pariwisata, turun menjadi US$ 2,81 miliar dari US$ 3,38 miliar pada kuartal II. Berkurangnya defisit ini, berdasarkan data dari Bank Indonesia yang disadur dalam Indonesia  Finance Today, sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. 
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dinamika jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mempengaruhi neraca pembayaran, yaitu mengurangi defisit neraca jasa.


Sunday, July 29, 2012

TUGAS MICE (SKY LINE BLOCK CONVENTION)



   Tugas kelompok mice pbu 6
  • Febi marice erni utan 2010145012
  • Tine oktaviani            2010145005
  • Andi acthor ar           2010145013





  1.Merencanakan ruang sidang/pertemuan untuk 4 komite berikut keperluan alat dan fasilitas penunjang.

      Acara berlangsung selama 4 hari, diantaranya ada acara pembuka dan penutup.
  • Hal pertama yang harus kita perhatikan sebelum acara dilaksanakan :

·         Dalam menjalankan acara ini kita harus menentukan perencanaan ruang sidang / pertemuan untuk pembagian 4 komite agar berjalan dengan sesuai yang direncanakan. Berdasarkan keputusan dan pertimbangan bersama kita memilih class room style untuk lay out agar memberikan kemudahan bagi peserta.
·         Mempersiapkan peralatan yang diperlukan pada saat acara rapat berlangsung diantaranya kursi, meja (untuk stage), Meja mimbar atau podium (untuk sambutan-sambutan), platform dan peralatan audio visual (speaker, microphone, LCD dll).
·         Mempersiapkan peralatan penunjang antara lain seperti pemberian alat tulis (pulpen dan notebook)  alat tulis ini yang akan digunakan peserta selama meeting, air mineral berdampingan dengan water goblet serta disediakan cover glass, permen, tempat sampah dan bunga untuk hiasan di podium.
  
  •  Hal kedua yaitu selama berlangsung acara tersebut diantara lain :
·         Mempersiapkan prosedur registrasi bagi peserta secara efektif baik menggunakan registration form sesuai dengan susunan abjad atau menggunakan komputer. Semua ini dilakukan untuk memastikan jumlah peserta dan kehadiran peserta  serta dalam pemberian kartu pengenal (name tag) dan buku panduan.
·         Menampilkan bulletin board untuk pemberitahuan informasi letak ruangan bagi peserta

Dan yang terakhir Setelah acara Dilaksanakan atau berlangsung panitia mempersiapkan diantara lainnya :
·         Tranportasi seperti bus untuk bagi para peserta dan komite untuk kembali ke tempat penginapan mereka.


2. Merencanakan penempatan akomodasi dan perencanaan menu makanan termasuk     permintaan-permintaan khusus dari peserta yang melakukan diet.

  •  Merencanakan penempatan akomodasi diantaranya : Menyiapkan convention reservation form dalam pembagian akomodasi bagi para peserta karena peserta yang akan menghadiri acara merupakan jumlah yang banyak atau grup besar.



  • Shuttle Service                                                 Menyediakan Shuttle Service bagi para peserta yang berasal dari luar Indonesia, baik anggota tetap maupun para peninjau dan juga untuk menjemput dan mengantarkan peserta konvensi dari bandara ke tempat konvensi ke hotel maupun sebaliknya. Shuttle service dapat berguna untuk tour ke tempat – tempat yang terkait dengan paket konvensi.
    ·         

    •  Merencanakan menu makanan untuk para peserta dan komite
    -     para peserta diberikan makan 3 kali sehari yaitu breakfast dari jam 07.00-08.00 am, lunch dari jam 12.00-01.30 pm dan dinner dari jam 07.00-09.00 pm dan untuk para peserta yang diet mereka bisa memakan salad atau fruit serta snack yang low fat.
    -  Coffee break yang diadakan dibanquet pada pagi hari jam 09.00-09.20 Am dan coffee break siang hari jam 02.00-02.20 pm dimana peserta dapat menikmati makanan dengan menu yang tidak terlalu banyak karbohidrat seperti roti bakar, muffin dan buah segar ditambah kopi non-caffeine dan teh panas. Peserta dapat menikmati dengan Makanan yang telah disediakan. 

    3. Pembuatan rencana kegiatan rekreasi bagi peserta yang sebagian kecil didampingi istri dan sekertaris. Konvensi akan berlangsung selama 2 hari dan kegiatan rekreasi akan dilakukan pada pagi hari ketiga setelah breakfast, peserta akan dibawah ke tempat-tempat bernuansa Indonesia sekalian mempromosikan negara kita. Panitia dapat mengajak para peserta yang sebagian kecil diikuti istri dan sekretarisnya ke Taman Mini Indonesia dan ke Mall Of Indonesia.

    Jadwal kegiatan untuk para peserta dan pendamping di hari ke 3 dan ke 4 mereka diberi kebebasan untuk melakukan rekreasi yang tempatnya sudah ditentukan oleh para panitia konvensi diantaranya :
     
    Hari Ke Tiga   
    Tujuan Pertama
      Tempat    : Taman Mini Indonesia Indah Jakarta
      Pukul       : 09.00-15.00 WIB




     
    Tujuan Kedua
      Tempat    : Mall Of Indonesia
      Pukul       : 16.30- 20.00 WIB





     
    4. Pembuatan rencana-rencana lain yang menarik kiranya dapat menentukan dipakainya Sky Line Block sebagai tempat pertemuan oleh Ikatan Ahli Geologi Asia Pasific, sebagaimana yang dijanjikan oleh Mr.Raul Punjabi.
        Rencana yang sudah kita rancang adalah para peserta mendatangkan tempat-tempat rekreasi agar para peserta mengenal kebudayaan Indonesia dengan diadakannya tour. Agar Kegiatan ini memberi kesan positif dihati para peserta dan akan ragamnya budaya Indonesia, bagi para peserta yang baru pertama kali mengikuti konvensi yang diadakan di Jakarta-.

    5.  Keputusan final penggunaan Sky Line Block sangat tergantung dari ulasan-ulasan saudara      yang logis dan konkrit serta menarik.
    Kami sebagai pihak skyline block convention akan mengurus peserta Regional Scientific Meeting dari tiba di bandara sampai pulang di bandara Soekarno Hatta. Dari hari pertama kami akan menjemput peserta dengan menggunakan bis pariwisata. Bis ini menjadi akomodasi transportasi selama peserta berada di Indonesia. Dari bandara Soekarno Hatta, kami akan mengantar peserta menuju Hotel. Di hotel juga menyiapkan Full Board dimana tamu bisa menikmati Breakfast, lunch dan dinner. Kami juga menyiapkan menu khusus salad bagi peserta yang melakukan diet. Sesampainya disana, kami menyediakan tempat pendaftaran untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan sambil menikmati welcome drink yang disediakan. Kami telah menyiapkan 45 kamar untuk 90 orang.dengan asumsi kami akan menyediakan kamar tambahan apabila ada pendamping dari peserta. Kemudian kami langsung mengajak peserta menuju Skyline Block Convention untuk mengikuti acara pembukaan dari Regional Scientific Meeting dengan tata ruang yang sudah dirancang sedemikian rupa.
    Kami juga menyiapkan rekreasi bagi peserta di hari ketiga, kami adakan kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah dan mall of Indonesia dalam rangka refreshing bagi peserta yang mungkin sedikit jenuh mengikuti meeting. Disana terdapat gambaran kecil budaya dan kultur yang berada di berbagai pelosok tanah air dan para peserta juga melakukan wisata belanja.

Sunday, June 24, 2012

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Orientasi Dan Penempatan
ORIENTASI
Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan dengan perusahaan bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini mencakup fakta-fakta seperti jam kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara pembayaran gaji dan orang-orang yang akan bekerja sama dengannya. Orientasi pada dasarnya merupakan salah satu komponen proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap, standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam perusahaan kepada pegawai baru.
Pengertian Orientasi menurut beberapa ahli
1.         Marihot Tua Efendi Hariandja mendefinisikan orientasi dengan suatu program untuk memperkenalkan pegawai baru pada peran-peran mereka, organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaan, nilai-nilai, keyakinann-keyakinan dan pada rekan kerja mereka. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh departemen sumber daya manusia dan atasan langsung dari pegawai tersebut untuk mensosialisasikan nilai-nilai organsiasi pada pegawai baru. 

2.         Gary Dessler menyebut orientasi dengan memberikan informasi mengenai latar belakang kepada karyawan baru yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara memuaskan, seperti informasi perusahaan. Program ini bisa dimulai dari perkenalan singkat secara informal atau dengan kursus formal yang panjang. 

3.        Menurut Susilo Martoyo, Orientasi adalah memperkenalkan para karyawan baru dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan para karyawan lain. 

4.        Orientasi Kerja menurut Ingham (1970): the concept formed the basis for the harmonious view of industrial relations in the small firm as orientation to work was said to cause individual self-selection to the small firm sector. Yang kurang lebih memiliki arti: sikap dan tingkah laku karyawan, merupakan suatu konsep yang dapat menciptakan harmoni dalam bekerja dan sehingga dapat menyebabkan peningkatan kinerja karyawan secara individu dalam sebuah perusahaan

5.        Orientasi Kerja menurut Goldthorpe (1968): orientation to work adalah arti sebuah pekerjaan terhadap seorang individu, berdasarkan harapannya yang diwujudkan dalam pekerjaannya.


Jenis Orientasi Kerja Karyawan :

Menurut Goldthorpe (1968) ada 3 jenis orientasi Kerja karyawan dalam bekerja yaitu :
1. Instrumentally
Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa pada jenis pendekatan ini setiap karyawan memandang pekerjaan sebagai suatu tujuan akhir. Dimana karyawan-karyawan tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu juga dalam orientasi ini, ada juga karyawan yang memilih untuk bekerja dengan alasan untuk menunjang gaya hidup mereka secara spesifik. Gaya hidup yang dimaksud adalah kondisi-kondisi yang dialami atau dijalani oleh masing-masing karyawan. Instrumentally dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Short-term instrumentally orientation
Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan karyawan-karyawan untuk mendukung dan menambah pendapatan utama dengan cara bekerja di tempat lain, dan menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini menganggap pekerjaan ini hanya bersifat sementara saja.
b. Long-term instrumentally orientation
Long-term instrumentally orientation adalah upaya dari karyawan-karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan sebagai pekerjaan primer. Long-term instrumentally orientation dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Part-time employee atau karyawan paruh waktu : Untuk jenis karyawan paruh waktu, alasan memilih untuk menjalani pekerjaan dengan cara ini biasanya berhubungan dengan keterbatasan waktu yang mereka miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan waktu untuk belajar, selain itu juga dari golongan wanita yang memiliki anak-anak yang masih berusia dibawah lima tahun.
- Full-time employee atau karyawan tetap : Jenis karyawan ini merupakan jenis karyawan yang secara konsisten meluangkan secara penuh waktu yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi waktu bekerja yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain.

2. Solidaristic
Dimana pada pendekatan orientasi kerja jenis ini, Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa setiap karyawan memandang sebuah pekerjaan bukan secara simple sebagai tujuan akhir saja, melainkan segi yang dikedepankan adalah hubungan dan aktivitas sosial yang bisa didapat, dan ini dipandang sebagai bentuk emotionally rewarding. Karyawan yang memilih orientasi kerja jenis ini dalam memilih tempat bekerja, lebih memperhatikan suasana bekerja berdasarkan hubungan sosial yang kuat. Hubungan sosial disini yang dimaksudkan adalah
komunikasi dan kerjasama yang terjalin antara individu baik itu antara sesama karyawan dalam satu departemen maupun antar departemen. Menurut Lucas (1995) dan Kitching (1997) dikatakan bahwa bagi karyawan HI, adalah sisi sosial dari sebuah pekerjaan yang membuat para karyawan tersebut tetap merasa betah pada pekerjaan mereka dan juga membuat para karyawan tersebut untuk tetap mengoptimalkan diri dalam bekerja. Selain itu, hubungan sosial yang kuat yang karyawan jenis ini inginkan bukan hanya sebatas di lingkungan kerja, melainkan hubungan sosial ini harus juga dapat diteruskan di kehidupan diluar pekerjaan. Misalnya dengan pergi makan, jalan-jalan, kegiatan lain dan bahkan saling berkunjung ke tempat tinggal masing-masing karyawan.

3. Bureaucratic
Menurut Goldthorpe (1968) dijelaskan bahwa yang membuat seorang karyawan memilih pekerjaan dan mengoptimalkan diri pada pekerjaan yang dipilihnya itu adalah hal-hal yang disediakan oleh perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Hal-hal tersebut dapat berupa fasilitas-fasilitas yang diberikan seperti sarana transportasi, ruangan kerja yang nyaman untuk bekerja, sampai ke peralatan-peralatan kerja yang canggih, modern dan mendukung, penghargaan atas prestasi kerja, besar kecilnya gaji dan tunjangan-tunjangan yang ditawarkan, kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, bimbingan dari perusahaan yang diberikan melalui atasan dan yang tidak kalah pentingnya adalah jenjang karir yang jelas. Meskipun suasana sosial yang ada tidak mendukung, para karyawan tersebut tetap mengoptimalkan diri dalam bekerja, karena karyawan jenis orientasi ini lebih mementingkan self-development dan lebih bertujuan ke peningkatan jenjang karir.

Tujuan Orientasi
Pada umumnya, karyawan akan merasa sedikit waswas selama hari-hari pertama kerja. Setidaknya ada 3 alasan utama yang menyebabkan terjadinya kegugupan pada hari-hari pertama kerja (Meryl Reis Louis : 1980) antara lain :
1.         Alasan pertama adalah bahwa setiap situasi baru yang melibatkan perubahan dan perbedaan dalam beberapa hal, akan menyebabkan karyawan baru harus menghadapi ketidakpastian.
2.        Alasan kedua adalah harapan yang tidak realistis. Karyawan baru sering memiliki harapan tinggi yang tidak realistis tentang keuntungan yang akan diperolehnya dalam pekerjaan baru dan hal ini sering terbentur pada kenyataan bahwa yang akan mereka peroleh tidak seperti yang mereka harapakan semula.
3.        Alasan ketiga adalah kejutan yang dapat mengakibatkan kecemasan. Kejutan dapat terjadi apabila harapan mengenai pekerjaan atau diri sendiri tidak terpenuhi.

Teknik-Teknik Orientasi
Ada beberapa jenis teknik orientasi antara lain :
1.         Program orientasi dan sosialisasi
Program orientasi ini berawal dari perkenalan singkat secara informal sampai pada program-program formal dengan waktu yang lebih panjang. Dalam program formal, karyawan baru biasanya diberi buku pegangan atau bahan cetakan yang berisi jam kerja, peninjauan prestasi, cara pembayaan gaji, liburan dan penggunaan fasilitas serta pedoman dan peraturan perusahaan lainnya. Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh supervisor si karyawan baru dan departemen personalia.

2.        Peninjauan pekerjaan secara realistis
Aktivitas ini bertujuan untuk menunjukkan cakupan pekerjaan yang sebenarnya kepada calon karyawan. Cara ini efektif untuk memperkecil kejutan realitas. Schein mengemukakan bahwa salah satu masalah terbesar yang dihadapi calon karyawan dan pimpinan dalam tahap awal kepegawaian adalah hal-hal yang mencakup perolehan informasi yang akurat dari kedua belah pihak.

3.        Pembinaan budaya organisasi
Budaya organisasi dapat diartikan sebagai sikap dan persepsi yang dimiliki karyawan pada umumnya dalam suatu perusahaan tempat mereka berkerja. Dengan kata lain para karyawan menangkap isyarat tentang perusahaan mereka misalnya sejauh mana mereka dinilai secara adil atau sejauh mana hubungan persahabatan yang diperlihatkan oleh pimpinan mereka. 

4.        Pereratan hubungan antar-karyawan
Cara lain untuk membantu proses sosialisasi karyawan baru adalah dengan mempererat hubungan antar mereka dan dengan teman kerja baru atau dengan para supervisor mereka, yang bertindak sebagai mentor. Sebagai contoh beberapa perusahaan mendukung adanya program- program formal. Seperti sistem sahabat dimana karyawan yang ditugasi sebagai mentor memberi training khusus dan bertindak sebagai pemandu bagi pendatang baru.

5.        Informasi prestasi kerja
Sistem penilaian perusahaan juga memainkan perananan penting dalam proses sosialisasi. Catatan prestasi kerja secara formal dan informal dari supervisor yang disampaikan pada waktu yang tepat kepada karyawan baru dapat mengurangi tekanan akibat ketidakpastian karena  “ tidak mengetahui prestasi yang dicapai”. Selain itu catatan tersebut dapat membantu karyawan baru untuk memutuskan cara melaksanakan pekerjaan di masa mendatang. Sebagai contoh, penilaian sebelumnya dapat digunakan sebagai upaya “penalaran” untuk memperbaiki persepsi yang keliru. 


PENEMPATAN

Pengertian Penempatan 
Karyawan baru yang telah selesai menjalankan program seleksi harus segera mendapatkan tempat pekerjaan sesuai dengan bakat dan keahlian yang dimilikinya. Salah satu fungsi MSDM untuk mengurusi hal ini adalah Placement atau penempatan karyawan yang berarti mengalokasikan karyawan pada posisi kerja tertentu, hal ini khusus terjadi pada karyawan baru. Kepada karyawan lama yang telah menduduki jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi penempatan karyawan dalam arti mempertahankan pada posisinya atau memindahkan pada posisi lain . Penempatan juga merupakan penugasan/ pengisian jabatan atau penugasan kembali pada tugas/jabatan baru atau jabatan yang berbeda. 


Syarat-syarat penempatan

Efektifitas fungsi penempatan akan sangat ditentukan oleh beberapa syarat penting, dan bahkan tergantung pada informasi-informasi yang diperoleh dari syarat-syarat tersebut. Informasi-informasi yang diperoleh melalui syarat-syarat tersebut dijadikan masukan bagi seorang manajer dalam mengambil keputusan penerimaan dan penempatan seorang pekerja, syarat-syarat yang dimaksud adalah : 
1. Informasi analisis jabatan, yang memberikan deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan
2. Rencana-rencana sumber daya manusia, yang memberikan informasi kepada manajer tentang tersedia/tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi
3. Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan menjamin manajer bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih 


Jenis Penempatan

Dalam alur ini ada tiga jenis penting dalam penempatan, yaitu : Promosi, transfer dan demosi.
Setiap keputusan harus diikuti dengan orientasi dan tindak lanjut, apapun yang menyebabkankannya, seperti perampingan, merger, atau akuisasi dan perubahan internal lainnya. Berikut penjelasan mengenai tiga jenis penting penempatan :
·        Promosi
Promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggungjawab dan atau level umumnya diberikan suatu penghargaan, hadiah (reward system) atas usaha atau prestasinya dimasa lampau, maka akan muncul dua permasalahan :
Pertama, yaitu ketika pembuat keputusan dapat membedakan antara karyawan yang kuat dan yang lemah secara obyektif. Kalau sistem merit (merit based promotion) digunakan, keputusan seharusnya mencerminkan kinerja secara individu karyawan, tidak didasarkan pemilihan yang menyimpang. Hal ini terjadi kalau karyawan terbaik adalah anggota dari grup tertentu yang dilindungi dan pembuat keputusan adalah seorang prejudice. Pembuat keputusan tidak seharusnya mengikuti prasangka / perasaan pribadinya untuk mempengaruhi kegiatan promosi .kalau kegiatan promosi didasarkan pada kepentingan pribadi , SDM perusahaan akan didominasi oleh orang-orang yang tidak berkompeten, dan pada akhirnya kinerja perusahaan akan menurun
Bila promosi berdasarkan prestasi kerja, masalah lain yang akan muncul adalah bagaimana membedakan antara pegawai yang berprestasi dengan yang tidak. Seringkali perbedaan satu dengan yang lain sangat kecil, sehingga dapat diabaikan. Selain itu seringnya penilaian yang kurang obyektif. Penilaian harus dilakukan secara obyektif dan berkaitan dengan pekerjaan, bukan didasarkan hasil seleksi. 
Kedua, adalah Peter Principle atau prinsip Peter, yang menyatakan bahwa secara hirarki manusia cenderung untuk terus meningkatkan tingkat kompetensinya. Meski tidak selalu benar prisip tersebut menyatakan bahwa baiknya kinerja seseorang pada bidang tertentu belum tentu baikjuga pada bidang lain 
Ada juga model promosi sistem senioritas. Dalam beberapa hal, pada umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dulu. Maksud senior disini adalah pekerja yang mempunyai masa kerja paling lama di perusahaan tersebut. Kelebihan pendekatan ini adalah sistem obyektif. Karyawan yang akan dipromosikan ditentukan berdasarkan catatan senioritas yang ada pada perusahaan. Alasan rasional dari pendekatan ini adalah untuk menhilangkan/mengurangi promosi yang menyimpang (promosi istimewa) dan memerlukan pengelolaan untuk mrngembangkan senioritas pekerja karena mereka akan dipromosikan sebagaimana mestinya 

·        Transfer 
Transfer terjadi kalau ada seorang karyawan dipindahkan dari suatu bidang tugas ke bidang tugas lainnya dengan tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji. Pemindahan pada umumya dimaksudkan menempatkan pada tempat yang setepatnya, dengan maksud agar karyawan /anggota yang bersangkutan memperoleh suasana baru dan/atau kepuasan kerja setinggi mungkin dan dapat menunjukkan prestasi yang lebih tinggi. Perpindahan karena hal semacam itu bisa terjadi karena keinginan pegawai sendiri (Personel Transfers) atau karena kehendak organisasi/perusahaan (Production Transfers). Production Transfers dapat terjadi karena :
Kebutuhan untuk menyesuaikan sementara (pengganti sementara) 
Mengatasi keadaan darurat karena fluktuasi volume pekerjaan
Untuk pleog pekerjaan dan sebagainya
Kebutuhan latihan (rotasi jabatan)
Untuk menjamin kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan di PHK karena kekurangcakapan dalam jabatan yang sama
Menghindari rasa kebosanan pegawai/karyawan yang bersangkutan baik karena macam pekerjaannya maupun karena lingkungan kerjanya 

·        Demosi
Sebagai lawan dari promosi, adalah penurunan atau demotion, yakni pemindahan seseorang ke jabatan yang lebih rendah dalam suatu organisasi. Sebenarnya penurunan jabatan ini jarang terjadi, mengingat dampak negatifnya terhadap moral karyawan/anggota suatu organisasi. Penurunan lebih mungkin terjadi bila pasar tenaga kerja lebih besar dari pada permintaan tenaga kerja. Atau dapat pula terjadi suatu penurunan tersebut apabila organisasi atau suatu perusahaan mengalami krisis dan sebagainya. Mengingat kemungkinan dapat timbul promosi tetapi mungkin juga terjadi penurunan maka perlu sekali adanya "Pedoman Pelaksanaan Promosi" tersebut, karenanya dibuatkah :
Hubungan vertikal dan horizontal dari masing-masing jabatan
Penilaian kecakapan anggota organisasi
Ramalan-ramalan lowongan dan data-data karyawan/anggota organisasi dan sebagainya.


Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penempatan Karyawan
·        Pertumbuhan Perusahaan, pertumbuhan bisnis menyebabkan terjadinya pengisian posisi pekerjaan baru, baik melalui promosi karyawan yang sudah ada atau yang baru sama sekali. Adanya pengaruh ekspansi bisnis yang mampu mencipatakan posisi pekerjaan baru.
·        Reorganisasi, sebuah restrukturisasi dari perusahaan akan menghasilkan jenis yang beragm dalam hal kegiatan – kegiatan personal, misalnya jika terjadi merger dan reorganisasi perusahaan. Pembelian /penjualan perusahaan merger dengan perusahaan lain akan mempengaruhi aktivitas departemen SDM, seperti rancangan pekerjaan, kompensasi, manfaat, hubungan pekerja, dan program pensiun dini. Hal ini akan mempengaruhi keputusan penempatan karyawan.
·        Kecenderungan Ekonomi Umum, satu konsekuensi dari pengaruh menurunnya pertumbuhan ekonomi adalah secara signifikan akan menurunkan ketersediaan pekerjaan, baik bagi mereka/karyawan yang permanen dan temporer serta sekaligus bagi pencari kerja. Resesi ekonomi akan mengakibatkan terjadinya pengangguran besar-besaran. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi membaik maka departemen SDM akan proaktif melakukan kegiatannya, seperti promosi, rekrutmen dan seleksi karyawan baru.
·        Atrisi, atrisi merupakan pengurangan karyawan yang disebabkan terjadinya terminasi, pengunduran diri, pengalihan keluar dari unit bisnis, dan meninggal. Secara khusus program pensiun dini telah meningkat selama terjadinya penurunan aktivitas usaha dan kelambanan aktivitas ekonomi, sehingga karyawan berada pada posisi tertekan dan terjadi pemangkasan kelebihan karyawan (rasionalisai).

Kaitan Penempatan dengan Orientasi
Meskipun dalam promosi, transfer, maupun demosi yang ditempatkan adalah para karyawan yang telah bekerja di perusahaan (bukan karyawan baru), namun mereka tetap perlu menjalani orientasi terkait dengan jabatannya yang baru.
Memang para karyawan tersebut bisa jadi sudah memahami dengan baik mengenai aspek-aspek umum perusahaan, seperti strategi, kompensasi, peraturan, dan sebagainya. Namun mereka sedikit banyak pasti mengalami kecemasan terkait masalah interpersonal dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan barunya.